apa

&From=2014,1,1,0,0,0&Color=brown">

Sabtu, 20 September 2014

Acara Adat Maccera Manurung

Maccera manurung ini adalah tradisi yang di lakukan  secara turun temurun oleh masyarakat enrekang khususnya di daerah kaluppini ,acara maccera manurung ini merupakan salah satu ritual pengungkapan rasa syukur atas keberhasilan tanaman pertanian . masyarakat sangat antusias untuk melakukan Tradisi ini  karena hanya  di lakukan setiap 8 tahun sekali, bukan  masyarakat enrekang saja  bahkan masyarakat dari luar provinsi  bahkan perantau pun berdatangan untuk ikut merayakan upacara adat tersebut.upacara ini berlangsung selama 4 hari berturut-turut.

Adapun larangan  (pemali ) tidak bisa di lakukan pada saat di area maccera manurung,yaitu:
  1.  Memakai pakaian berwarna kuning
  2. merokok
  3. memakai emas
  4. memakan ubi jalar, kacang tanah,kambing dan kerbau putih
  5. membawa atau menyalakan lampu senter atau lampu sorot lainnya.
  6. membawa senjata tajam.


Upacara adat ini di pimpin oleh petua adat setempat dan berlangsung dalam beberapa tahapan.

Proses awal yaitu menabuh gendang semalam suntuk tujuannya membangkitkan tanah  ,masyarakat meyakini tanah adalah inti dari seluruh jagad .Pada hari pertama  acara khusunya hari jumat ,pada saat itulah masyarakat melakukan salah satu bagian dari maccera manurung yaitu “mapanongo gandang” yang artinya membawa “turun gendang” .Dimana gendang tersebut di keluarkan dari masjid ,lalu di jemur sebentar di atas batu ,kemudian di gantung.Setelah itu gendang  di pukul satu sekali sebagai peresmian pembukaan acara maccera manurung.


Ritual selanjutnya yaitu liang wae ,yakni mengeluarkan air dari pusat bumi .Ritual ini dia wali dengan berdoa disebuah lubang tempat air keluar.Lubang tersebut apabila airnya di ambil tidak akan berkurang dan tidak pula bertambah ,masyarakat setempat meyakini air tersebut membawa berkah.
Air itu pun akan mejadi rebutan oleh masyrakat.



Keesokan harinya adalah ma’peong yaitu memasukkan beras ketan ke dalam bamboo kemudian disiram santan lalu di bakar.acara ma’peong ini sebagai sebagai ungkapan rasa syukur atas rezki yang telah diperoleh masyarakat

Sekarang kita masuk di prosesi akhir ,prosesi akhir dimana ini adalah puncak dari tradisi maccera manurung  yakni dengan melakukan hajatan penyembelihan hewan berupa kerbau,sapi,dan ayam yang jumlahnya sangat banyak.dimana daging tersebut di masak secara bersama-sama dan  bumbunya hanya berupa garam , daging ini nanti nya akan di bagikan ke setiap masyarakat yang hadir.untuk di makan bersama dengan menggunakan daun jati.



Berahirnya acara hajatan ,maka berahir pula acara maccera manurung.

 




3 komentar: